Dalam praktik klinik, atomoxetine digunakan sebagai terapi bagi pasien-pasien ADHD (attention-deficit hyperactivity disorder). Dalam penelitian yang pernah dilakukan, pemberian atomoxetine sekali sehari bermanfaat sebagai terapi bagi pasien ADHD dewasa dan anak-anak. Namun bukti-bukti terkini memperlihatkan bahwa merokok adalah masalah yang nyata pada pasien-pasien dengan ADHD. Pasien-pasien dengan ADHD memiliki angka kejadian merokok yang lebih tinggi, merokok dengan jumlah yang lebih banyak dan merokok dalam umur yang lebih muda. Apakah terapi atomoxetine dapat mengurangi kecanduan merokok pada pasien dengan ADHD belum diketahui dengan pasti.
Penelitian yang dilakukan oleh dr. Ray dan rekan merupakan penelitian tersamar ganda, dengan metode silang untuk mengetahui apakah pemberian atomoxetie dapat mengurangi kecanduan merokok pada perokok. Penelitian ini dilibatkan 50 perokok, dengan intensitas merokok (≥ 15 batang rokok sehari). Peserta penelitian ini menjalani 2 sesi: sesi pertama di mana para perokok dipersilakan untuk merokok seperti biasanya, dan dilanjutkan dengan sesi kedua, yaitu sesi dengan pantang rokok dan terapi dengan atomoxetine 1,2 mg/ kg, atau plasebo selama 7 hari. Selama sesi kedua dilakukan pemeriksaan laboratorium 2 kali. Selama dilakukannya pemeriksaan laboratorium, para peserta penelitian mengikuti pemeriksaan gejala pantang nikotin dan menjalani tugas-tugas yang berhubungan dengan kemampuan neurokognitif.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terapi dengan atomoxetine berhubungan dengan penurunan gejala pantang nikotin lebih baik dibandingkan dengan plasebo. Selain itu pemberian atomoxetine juga disertai dengan penurunan bermakna kecanduan akan rokok. Namun para ahli juga menemukan bahwa atomoxetine tidak memiliki efek terhadap tugas-tugas kognitif yang dilakukan selama penelitian berlangsung.
Para ahli dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa pemberian atomoxetine mengurangi kecanduan akan merokok. Hasil penelitian ini sangat penting, dan diharapkan agar pemberian atomoxetine dapat bermanfaat mengurangi gejala ADHD sekaligus mengurangi kecanduan merokok pada populasi pasien-pasien penderita ADHD. Penelitian ini perlu dikonfirmasi dengan penelitian yang lebih besar dengan jumlah pasien yang lebih banyak.