Sambungan, bc yg bwah dulu

c. Mobilisasi Sacroiliac Joint
Mobilisasi pada sendi ini melalui gerak hip secara uni lateral atau gerak langsung pada pelviks itu sendiri atau melalui sacrum dengan nutasi dan kontra nutasi.
3. Manipulation
Manipulasi lumbal yang paling sering dilakukan adalah tehnik traksi dan manipulasi tiga dimensi/ Gapping manipulation, tetapi dalam prakteknya, FTis lebih sering menggunakan traksi.
a. Lumbar traksi
Lumbar traksi dapat dilakukan dengan tangan maupun dengan menggunakan alat, tetapi yang harus diperhatikan adalah :
Letak patologi pada segmen lumbal berapa, dimana sudut tarikan yang diperlukan makin besar pada segmen makin bawah.
Patologi unilateral diperlukan traksi secara kontra lateral.
Beban tarikan adalah mencapai batas kelenturan otot dan ligamen kemudian ditambahkan Force (penekanan). Bila menggunakan alat beban diperkirakan < 50% Berat Badan.
Waktu tarikan intermitten, saat hold/ menahan, hanya sekitar 10 - 15 detik. Waktu traksi total sangat bervariasi tergantung aktualitas patologinya.
b. Gapping manipulation
Pada lumbar spine sering disebut manipulasi tiga dimensi, yaitu melibatkan tiga gerakan, fleksi (ekstension) - lateral banding - rotasi kontra lateral atau homo lateral.
Pada thoraco lumbar dilakukan traksi manipulasi dalam fleksi atau tiga dimensi. Pada sacro iliac joint dengan gapping manipulation.
4. Stabilization.
Pada joint hipermobility atau unstability adalah kontraindikasi dilakukan tindakan mobilisasi atau mobilisasi sendi, tetapi diperlukan stabilisasi aktif dan/ atau stabilisasi pasif.
Stabilisasi pasif yang paling populer adalah penggunaan lumbar Corset dan tergantung derajat instabilitasnya dapat digunakan rigid atau fleksibel corset. Pada kasus akut seperti trauma olahraga, dapat digunakan tekhnik Taping untuk stabilisasi lumbal.
5. Terapi Latihan
Terapi Latihan merupakan metode yg banyak digunakan pada penanganan gangguan gerak dan fungsi, termasuk pada nyeri pinggang.
Pada prinsipnya meliputi : Latihan mobilisasi aktif, Stabilisasi aktif, penguatan dan koreksi sikap.
a. Mobilisasi Aktif
Pada dasarnya, terapi latihan jenis ini dilakukan dengan ROM penuh pada tiap bidang gerak, tetapi pada lumbal harus dilakukan dengan sangat hati hati, dan tergantung banyak hal, antara lain :
Pada kasus spondiloarthrosis tidak dianjurkan gerak mobilisasi ekstensi lumbal atau harus secara terukur ; pada kasus iritasi radikal ( misalnya HNP ), dilarang gerak ekstensi - rotasi - lateral fleksi homolateral ; pada kasus spondilolisthesis tidak boleh dilakukan mobilisasi sendi ; dll.
b. Koreksi Sikap
Menurut R. Mc Kenzie, bahwa awal terjadinya keluhan nyeri lumbal dari disk migration yg timbul karena posisis punggung tidak benar dalam waktu tertentu dan berlanjut dengan deviasi sikap.
Koreksi sikap dilakukan setelah mobilisasi, baik aktif maupun pasif, kemudian dilanjutkan dengan latihan stabilisasi aktif.
Tiap koreksi sikap harus dilihat dan dirasakan oleh pasien secara langsung, mengingat pada posisi yang telah terkoreksi sering dirasakan oleh pasien sebagai posisi yang salah, untuk itu digunakan cermin yang tepat dan pengulangan koreksi secara kontinyu.
Pada posisi yang telah terkoreksi tersebut kemudian dilakukan latihan stabilisasi aktif dengan cara pasien mempertahankan posisi tersebut secara isometrik, selama dilakukan dorongan dorongan pada kepala ke segala arah.
6. Proper Body Mechanic
Adalah program pemeliharaan mekanik lumbo - hip kompleks yang baik dalam kegiatan sehari hari, baik dalam pekerjaan, olahraga, dirumah maupun dalam aktifitas hobi, baik dalam posisi tiduran, duduk, berdiri, ataupun melakukan aktifitas.
Pada nasehat ini sangat tergantung patologinya sendiri, sehingga akan berbeda satu sama lain.
Contihnya, misal pada kasus spondiloarthrosis, pasien dianjurkan menghindari gerak ekstensi pinggang, apalagi gerak ekstensi - lateral fleksi -rotasi homolateral, posisi yang baik adalah lurus dan tubuh setinggi mungkin. Disini dianjurkan posisi tidur terlentang dan menghindari telungkup, dll.
Contoh yang berlawanan dengan kasus ini adalah discosis yang justru dianjurkan posisi dan gerak ekstensi dan menghindarkan posisi dan gerak fleksi.Mirip dengan ini adalah kasus spondilolisthesis dimana dianjurkan untuk stabilisasi dan menghindari mobilisasi ekstrem.