Sebelum Anda dan calon ibu memutuskan untuk segera punya bayi, lakukanlah serangkaian pemeriksaan lebih dulu. Terutama untuk memeriksa tingkat kesuburan calon ayah.
Apabila sebuah kehamilan yang sangat diidamkan tak juga terwujud, dokter spesialis andrologi (ahli kesuburan pria) dan kandungan yang ada di klinik fertilitas akan menyarankan calon ayah untuk memeriksakan diri terlebih dulu dibandingkan calon ibu. Mengapa? Sebab, pemeriksaan terhadap calon ayah lebih mudah dilakukan dan langkah-langkah yang dilakukan relatif lebih sederhana dibandingkan dengan pemeriksaan kesuburan pada calon ibu.
Tes darah. Apabila Anda dan pasangan sudah satu tahun berupaya punya anak, tapi tak juga berhasil, calon ayah dan ibu sangat dianjurkan untuk berkonsultasi ke klinik fertilitas. Calon ayah perlu memastikan diri dalam kondisi sehat dan fit dengan melakukan tes darah. Tes darah disarankan kepada calon ayah untuk mendeteksi gangguan kesehatan yang mungkin saja memengaruhi kesuburan calon ayah. Misalnya, adanya infeksi, tekanan darah tinggi, diabetes sampai masalah hormonal. Apabila ditemukan adanya masalah yang terkait dengan kesehatan ayah secara menyeluruh, bisa dipastikan kesuburan calon ayah pun terganggu.
Tes kesuburan. Di klinik fertilitas, dokter spesialis andrologi akan melakukan serangkaian tes keseburan terhadap calon ayah. Yang pertama menjadi perhatian tentu kondisi dan kualitas sperma.
Cairan mani calon ayah diambil untuk dianalisa. Jika cairan semen yang keluar, ternyata hanya mengandung sedikit sperma atau bahkan tidak cukup untuk membuahi sel telur maka dokter akan memberikan pengobatan agar kualitas sperma menjadi baik. Setiap kali proses pembuahan normal terjadi, seorang pria harus siap "meluncurkan" sekitar 200 sampai 300 juta sel sperma yang untuk mengejar satu sel telur agar dibuahi. Tak hanya dalam hal jumlah, sperma calon ayah juga harus gesit "mengejar" sel telur.
Cairan mani calon ayah diambil untuk dianalisa. Jika cairan semen yang keluar, ternyata hanya mengandung sedikit sperma atau bahkan tidak cukup untuk membuahi sel telur maka dokter akan memberikan pengobatan agar kualitas sperma menjadi baik. Setiap kali proses pembuahan normal terjadi, seorang pria harus siap "meluncurkan" sekitar 200 sampai 300 juta sel sperma yang untuk mengejar satu sel telur agar dibuahi. Tak hanya dalam hal jumlah, sperma calon ayah juga harus gesit "mengejar" sel telur.
Jika jumlah atau kualitas sperma kurang, dokter spesialis andrologi (ahli kesuburan pria) akan melakukan tindakan pengobatan. Secara berkala, tes sperma akan dilakukan kembali. Untuk meningkatkan dan memantau kualitas sperma, total pemeriksaan terhadap cairan mani akan dilakukan lebih dari satu kali.
Tes fisik. Di klinik fertilitas, calon ayah juga harus melalui pemeriksaan fisik testis (buah zakar). Apabila calon ayah kurang subur akibat masalah kualitas sperma, maka calon ayah akan ditangani oleh seorang dokter spesialis andrologi. Apabila masalah calon ayah terletak pada masalah mekanis testis yang berkait dengan fungsinya untuk berkemih, maka dokter spesialis urologi (spesialis penyakit dan gangguan saluran kemih pria) yang akan turun tangan.
Bedannya, androlog dan urolog, seorang androlog akan memeriksa kualitas dan jumlah sel spermatozoa (berhubungan produksi benih atau sperma) dalam buah zakar. Sedangkan seorang, urolog akan menangani gangguan atau infeksi pada saluran kemih yang bisa mengganggu mekanisme proses hubungan suami-istri. Apabila terjadi sumbatan pada saluran keluarnya sperma, dokter urologi akan melakukan koreksi melalui proses operasi.
Apabila dalam buah zakar masih ada sel sperma dan akibat satu dan lain hal sulit "dipertemukan" dengan sel telur, tim dokter di klinik kesuburan dapat "mengambilnya" untuk dipertemukan dengan sel telur. Seperti dalam proses pembuahan di luar rahim atau disebut in vitro fertilization (IVF) atau metode bayi tabung. Tes fisik. Di klinik fertilitas, calon ayah juga harus melalui pemeriksaan fisik testis (buah zakar). Apabila calon ayah kurang subur akibat masalah kualitas sperma, maka calon ayah akan ditangani oleh seorang dokter spesialis andrologi. Apabila masalah calon ayah terletak pada masalah mekanis testis yang berkait dengan fungsinya untuk berkemih, maka dokter spesialis urologi (spesialis penyakit dan gangguan saluran kemih pria) yang akan turun tangan.
Bedannya, androlog dan urolog, seorang androlog akan memeriksa kualitas dan jumlah sel spermatozoa (berhubungan produksi benih atau sperma) dalam buah zakar. Sedangkan seorang, urolog akan menangani gangguan atau infeksi pada saluran kemih yang bisa mengganggu mekanisme proses hubungan suami-istri. Apabila terjadi sumbatan pada saluran keluarnya sperma, dokter urologi akan melakukan koreksi melalui proses operasi.
sumber : www.ayahbunda.com