Inkontinensia Urin

Fisioterapi Inkontinensia Urin

Apakah Inkontinensia urin Itu?

Istilah awam untuk inkontinensia urin adalah mengompol. Bila kita definisikan dengan lebih terperinci maka inkontinensia adalah lepasnya urin (air seni) tanpa kehendak (involunter), berapapun jumlahnya. Pada umumnya orang mengangap bahwa mengompol adalah lepasnya urine dalam jumlah yang banyak. Sedangkan bila hanya sedikit jumlahnya, misalnya hanya sesendok makan atau hanya beberapa tetes, pasien tidak (atau tidak mau) dianggap sebagai mengompol. Yang benar adalah sesedikit apapun seseorang mengompol, apalagi bila terjadi secara berkala, harus dianggap sebagai suatu kelainan/penyakit.

Siapa saja yang bisa terkena inkontinensia urin?

Inkontinensia sebagai gejala utama atau umum dapat menimpa mulai dari anak-anak, dewasa sampai lanjut usia. Dia bisa menimpa laki-laki maupun perempuan, dan lebih khusus lagi pada orang-orang yang mempunyai kelainan/gangguan pada persarafannya. Jadi sangat luas populasi yang dapat terkena gangguan ini. Yang berbeda adalah jenis inkontinensianya, di mana jenisnya inkontinensia tertentu dialami oleh populasi tertentu.

Apa saja jenis inkontinensia ?

Inkontinensia dibedakan dalam 7 jenis, yaitu :
1. Inkontinensia urge (urge incontinence), istilah awamnya adalah mengompol setelah mengalami perasaan kebelet   yang hebat (urge). Jumlah ompolannya bisa sedikit namun pada beberapa orang bisa juga banyak.
2. Inkontinensia stress (stress incontinence), adalah mengompol akibat peninggian tekanan dalam perut yang tiba-tiba seperti misalnya : saat batuk, bersin, mengedan saat mengangkat barang berat, berdiri setelah duduk dan lain-lain.
3. Inkontinensia campuran (mixed incontinence), campuran antara inkontinensia urge dan stress.
4. Inkontinensia luapan (overflow incontinence), mengompol akibat kandung kemih yang terlalu penuh sehingga air seninya meluap akibat daya tarnpung kandung kemihnya terlewati.
5. Inkontinensia fistular (fistular incontinence), air seni keluar tidak melalui saluran kemih tapi melalui lubang pelepasan atau vagina karena terbentuknya saluran air seni yang tidak wajar oleh satu dan lain hal. Pasien kadang masih bisa merasakan ingin berkemih namun bisa juga tidak ada perasaan ingin berkemih sama sekali.
6. Inkontinensia yang sesungguhnya (true incontinence), di mana air seni terus mengalir sepanjang waktu melalui saluran kemih tanpa bisa dikontrol sama sekali. Hal ini disebabkan tiadanya fungsi klep (sfingter) kandung kemih yang dapat disebabkan oleh trauma operasi ataupun kelainan bawaan.
7. Inkontinensia pada anak (pediatric incontinence), selain akibat kelainan bawaan (kongenital) juga ada yang keluhannya hanya mengompol saat tidur malam hari tanpa keluhan apapun pada siang hari, disebut sebagai enuresis nokturnal (nocturnal enuresis)

Bagaimana gambaran penderita yang mengalami inkontinensia urge?

Inkontinensia urge (urge incontinence), bisa diartikan sebagai mengompol setelah mengalami perasaan kebelet yang hebat (urge). Jumlah ompolannya bisa sedikit namun pada beberapa orang bisa juga banyak. Penderita yang suka mengompol karena sering mengalami perasaan kebelet yang amat sangat (urge) umumnya amat menderita secara sosial. Kegiatan sehari-hari para penderita ini amat terganggu karena seringnya mereka harus ke kamar kecil. Dalarn satu jam para penderita keluhan ini bisa 2-3 kali bolak-balik ke kamar kecil. Penyebab gangguan ini bisa primer dari kandung kemihnya sendiri atau sekunder akibat penyakit atau cedera saraf.

Dalam dunia medis satuan penyakit dimana di dalamnya terdapat inkontinensia urge diberi istilah tersendiri karena banyaknya penderita keluhan ini di negeri-negeri Barat, yaitu overactive bladder atau kandung kemih yang terlalu aktif (melebihi kewajaran). Jadi overactive bladder ini bukan hanya mengompolnya saja yang menjadi perhatian tetapi juga frekuensi/seringnya penderita memerlukan buang air kecil (BAK). Beberapa pasien kami di Klinik Inkontinensia Urine RSCM mengeluh harus BAK sampai lebih dari 30 kali dalam satu hari dan dari sekian puluh kali itu dia bisa mengompol sampai 15 kali dalam sehari.

Umumnya penderita overactive bladder yang sampai disertai inkontinensia urge adalah wanita dan dari berbagai kelompok umur. Paling banyak adalah pada remaja dan dewasa muda. Tapi bukan tidak mungkin laki-laki dapat mengidapnya, hanya saja persentasenya jauh lebih kecil. Di Nederland saja dikatakan bahwa dari sekitar 15 juta penduduk terdapat hampir satu juta orang mengeluh masalah overactive bladder ini. Di Indonesia belum ada data epidemiologis yang dapat dipertanggungjawabkan untuk keluhan ini. Rencananya akan dititipkan beberapa pertanyaan mengenai inkontinensia pada Survey Kesehatan Rumah Tangga Nasional yang akan datang.

Bagaimana pula gambaran penderita yang megalami inkontinensia stress?

Inkontinensia stress (stress incontinence) adalah mengompol akibat peninggian tekanan dalam perut yang tiba-tiba seperti misalnya: saat batuk, bersin, mengedan saat mengangkat barang berat, berdiri setelah duduk dan lain-lain. Umumnya penyakit ini diderita orang tua baik laki-laki maupun perempuan. Namun perempuan jauh lebih banyak. Penyebab pada umumnya karena faktor ketidakseimbangan hormonal pada wanita yang sudah memasuki usia menopause. Produksi estrogen pada saat itu mulai berkurang dan mudah terjadi vaginitis atrofikans. Selanjutnya vagina mengerut dan kehilangan massa. Pengerutan ini berakibat pada merosotnya jaringan penunjang di belakang kandung kemih, sehingga sudut antara kandung kemih dan saluran kemih (uretra) menjadi lebih landai yang selanjutnya menyebabkan penurunan tekanan pada klep kandung kemih maupun uretra. Hal ini secara wajar menyebabkan daya menahan urine menurun dan bila ada peningkatan tekanan yang tiba-tiba di dalam kandung kemih (misalnya karena batuk atau bersin) pasien bisa mengompol. Pada laki-laki inkontinensia stress biasanya disebabkan oleh operasi prostat, baik terbuka atau endoskopik, jadi lebih bersifat iatrogenik (karena teknik operasi yang tidak memadai). Hal ini umumnya dapat dihindari bila dokter melakukan operasi dengan teknik yang baik.

Bagaimana gambaran penderita yang mengalami inkontinensia campuran?

Inkontinensia campuran (mixed incontinence), adalah campuran antara inkontinensia urge dan stress. Umumnya yang menderita gangguan ini adalah wanita. Mungkin pada awalnya dia menderita inkontinensia urge yang kemudian karena proses penuaan atau operasi di daerah rongga panggul terjadi inkontinensia stress. Pengobatannya biasanya diarahkan pada gejala yang lebih menonjol.
Pada pasien apa saja bisa terjadi inkontinensia luapan?
Inkontinensia luapan (overflow incontinence), mengompol akibat kandung kemih yang terlalu penuh sehingga air seninya meluap akibat daya tampung kandung kemihnya terlewati. Umumnya terjadi pada pasien laki-laki yang mengalami pembesaran prostat jinak. Sisa air seni setiap kali habis BAK (buang air kecil) terus bertambah sehingga suatu saat melampaui batas kapasitas fungsional kandung kemihnya. Juga dapat terjadi pada penderita dengan gangguan persarafan kandung kemih yang menyebabkan kandung kemih tidak memberikan refleks kontraksi yang normal pada saat kandung kemih sudah penuh. Dengan demikian kapasitas kandung kemih menjadi berlipat ganda dan suatu saat akan meningkatkan tekanan di dalam kandung kemih sedemikian rupa sehingga urine akan lepas melalui saluran kemih/mengompol. Contohnya adalah pada penderita kencing manis, cedera tulang punggung atau penyakit saraf seperti stroke atau multipel sklerosis.

Siapa saja yang dapat menderita inkontinensia fistular itu?

Inkontinensia fistular (fistular incontinence), keadaan di mana air seni keluar tidak melalui saluran kemih tapi melalui lubang pelepasan atau vagina karena terbentuknya saluran air seni yang tidak wajar oleh satu dan lain hal. Pasien kadang masih bisa merasakan ingin berkemih namun bisa juga tidak ada perasaan ingin berkemih sama sekali. Di negara-negara sedang berkembang inkontinensia fistular umumnya diderita oleh perempuan yang mengalami proses persalinan yang lama dan sering memerlukan bantuan alat. Pada kasus seperti ini umumnya yang terjadi adalah fistula vesikovaginal, dimana terdapat fistula (lubang) antara kandung kemih dengan vagina. Dalam hal ini pasien akan mengompol sepanjang waktu sehingga sangat mempengaruhi kualitas hidupnya. Laki-laki pun bisa terkena jenis inkontinensia ini, misalnya fistula vesikorektal (fistula antara kandung kemih dengan rektum). Faktor risiko lainnya yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadi fistula adalah kanker, terapi radiasi untuk kanker dan infeksi. (dari berbagai sumber)

Baca juga Penanganan Fisioterapi Pada Inkontinensia Urin