EFEK FISIOLOGIS dan EFEK TERAPI MICROWAVE DIATERMI

MWD (Micro Wave Diatermy)
Micro Wave Diatermy merupakan seatu pengobatan mengguanakan stressor fisis berupa energi elektromagnetik yang dihasilkan oleh arus bolak balik frekwensi 2450 MHz dengan panjang gelombang 12,25 cm.

1) Produksi dan Penerapan
Prinsip produksi gelombang mekro pada dasarnya sama untuk arus listrik bolak-balik frekwensi tinggi yang lain, hanya untuk
memperoleh frekwensi yang lebih tinggi lagi diperlukan seatu tabung khusus yang dsebut magnetron. Magnetron ini memerlukan waktu
untuk pemanasan, sehingga output belum diperoleh segera setelah mesin dioperasikan.

Untuk itu mesin dilengkapi dengan
tombol pemanasan agar mesin tetap dalam posisi dosis nol antara pengobatan satu dengan yang berikutnya. Pada posisi dosis nol
antara pengobatan satu dengan yang berikutnya. Pada posisi tersebut tabung tetap
mendapatkan arus listrik, tetapi dosis ke pasien nol, sehingga terhindar dari seringnya perubahan panas.

Arus dari mesin mengalir ke electrode melalui co-axial cable, yaitu suatu kabel yang terdiri dari serangkaian kawat di tengah yang
diselubungi oleh selubung logam yang dikelilingi suatu benda isolator, kawat dan selubung logam tadi berjalan sejajar dan
membentuk sebagai kabel output dan kabel bolak-balik dari mesin/. Konstuksi kabel semacam ini diperlukan untuk arus frekwensi
tertentu pula. Co-axial cable ini menghantarkan arus listrik ke sebuah area dimana gelombang mikro dipancarkan. Area ini dipasang suatu reflector yang
dibungkus dengan bahan yangdapat meneruskan gelombang elektromagnetik. Konstruksi tubuh yang disebut emitter, director atau applicator atau sebagai electrode.

2) Penerapan pada Jaringan
Emitter yang sering juga disebut electrode atau magnetode terdiri dari serial, reflector, dan pembungkus. Emitter ini
bermacam-macam bentuk dan ukurannya serta sifat energi elektromagnetik yang dipancarkan. Antara emitter dan kulit di dalam tekhnik aplikasi terdapat jarak udara. Pada emitter yang berbentuk bulat sedang maka medan elektromagnetik yang
dipancarkan berbentuk sirkuler dan paling padat di daerah tepi.

Pada bentuk segiempat medan elektromagnetik yang dipancarkan berbentuk oval dan paling padat di daerah daerah tengah.

3) Efek Fisiologi
1. Perubahan temperature
a. Reaksi lokal jaringan
· Meningkatkan metabolisme, sel-sel local
± 13 % tiap kenaikan temperature 1o C.
· Meningkatkan vasomotiom sphincter
sehingga timbul homeostatic local dan
akhirnya terjadi vasodilatasi local.
b. Reaksi general
Mungkin dapat terjadi kenaikan
temperature, tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya dangkal ± 3
cm dan aplikasinya local.
c. Consensual efek
Timbulnya respon panas pada sisi
kontralateral dari segmen yang sama. Dengan
penerapan Micro Wave Diatermy, penetrasi dan perubahan temperature
lebih terkonsentrasi pada jaringan otot, sebab
jaringan otot lebih banyak mengndung cairan dan darah.
2. Jaringan Ikat
Meningkatkan elastisitas jaringan ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit, otot,
tendon, ligament dan kapsul sendi akibat menurunya viskositas matriks jaringan
tanpa menambah panjang matriks, tetapi terbatas pada jaringan ikat yang letak
kedalamannya ± 3 cm
3. Jaringan otot
Meningkatkan elastisitas jaringan otot dan menurunkan tonus melalui normalissi
nocisensorik.
4. Jaringan Saraf
Meningkatkan elastisitas pembungkus jaringan saraf, meningkatkan konduktivitas
saraf ambang rangsang saraf.


4) Efek Terapeutik
1. Penyembuhan luka pada jaringan lunak Meningkatkan proses perbaikan atau reparasi jaringan secara fisiologi
2. Nyeri, hipertonus dan gangguan vaskularissi Menurunkan nyeri, normalitas
tonus otot melalui efek sedative, serta perbaikan metabolisma.

1. Kontraktur jaringan lemak
Dengan peningkatan elastisitas jaringn lemak, maka dapat mengurangi proses
kontraktur jaringan. Ini dimasukkan sebagai persiapan sebelum pemberian latihan.
2. Gangguan konduktifitas dan threshold jaringan saraf Apabila elastisitas dan
threshold jaringan saraf semakin membaik, maka conduktifitas jaringan saraf akan membaik pula. Proses ini melalui efek fisiologi.
5) Indikasi
1. Kondisi inflamasi subkutaneus dan kronik
2. Spasme otot, jaringan collagen.
3. Kelainan tulang, sendi, otot.
4. Kelainan saraf perifer (neuritis)


6) Kontra Indikasi
1. Pemakaian Implant pacemaker
2. Metal di dalam jaringan dan permukaan jaringan
3. Gangguan sensasi panas dan adanya perdarahan
4. Malignant Tumor
5. Pasien dengan gangguan control gerakan atau tidak bisa bekerja sama.