Jangan Biarkan Bayi Digedong

Terlalu Lama
Imam Wahyudiyanta - DetikSurabaya
Surabaya - Banyak orang mengira bayi yang
baru saja lahir wajib hukumnya dibungkus kain
yang dililitkan di sepanjang tubuh si bayi
(digedong). Alasannya, agar bayi tetap merasa
hangat dan menghindari kaki si bayi tidak
bengkok.

"Pendapat itu tidak sepenuhnya benar. Bayi
digedong itu baik namun juga tidak baik," ujar
Niniek Soetini SST Ft, ahli fisiotherapy, kepada
detiksurabaya.com di Rumah Sakit Siloam di
Raya Gubeng, Surabaya, Kamis (19/7/2007).
Namun, jelas dia, bayi yang terus-menerus
digedong dalam waktu cukup lama juga
mempunyai efek yang tidak baik. Dengan
digedong cukup lama, kemampuan stimulasi
tumbuh kembang anak akan terhambat.
"Biarkan si bayi menggerakan tangan dan
kakinya. Dengan bergerak, kemampuan alami
bayi untuk berstimulasi akan berkembang,"
lanjut ibu 3 anak tersebut.

Biasanya, tambah Niniek, para ibu yang
menggedong bayinya cukup lama bertujuan
agar si bayi tidak rewel. Dengan harapan bayi
tidak akan merepotkan saat diam.
Parahnya, hal itu seakan-akan sudah lazim
dilakukan para ibu dengan alasan agar tidak
repot mengurus bayinya. "Digedong boleh,
tetapi sekali waktu biarkan kain gedong itu
terbuka agar bayi secara alami mengembangkan
dirinya sendiri," tutur Niniek.

Tujuan utama bayi digedong, kata Niniek, agar
memori sang bayi saat berada di suasana rahim
ibunya tetap terjaga. Bila digedong, suasana
hangat mirip rahim ibunya tetap bisa dirasakan
sang bayi.

Bila ada anggapan tujuan menggendong,
menghindari kaki sang bayi tidak bengkok,
Niniek sama sekali tidak setuju.
Menurutnya, kaki bengkok bukan dikarenakan
bayi yang tidak digendong. Melainkan lebih
karena kekurangan nutrisi