Terlalu Sering Khawatir Bisa Picu Stroke

Vera Farah Bararah - detikHealth



img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Memiliki sifat yang terlalu berlebihan bisa berdampak buruk bagi tubuh, seperti halnya terlalu cemas atau khawatir. Diketahui orang yang terlalu khawatir dengan segala hal berisiko terkena stroke.

Studi menunjukkan tingginya sifat kepribadian menghindari bahaya yang meliputi khawatir berlebihan, pesimis, ketakutan dan kelelahan dikaitkan dengan risiko terkena stroke yang lebih tinggi.

Peneliti melibatkan 1.082 orang dewasa yang tidak memiliki demensia dan dianalisis selama 3,5 tahun. Sekitar 258 peserta meninggal dan semuanya mengalami otopsi otak untuk mencaritahu penyebabnya.

Diketahui orang-orang yang memiliki nilai skala menghindari bahaya tinggi memiliki risiko 2,4 kali lebih tinggi mengalami stroke mikroskopis, dan 1,8 kali peningkatan risiko stroke yang mudah terlihat di otak, seperti dikutip dari HealthDay, Kamis (2/2/2012).

Hubungan antara tingginya skala menghindari bahaya dan peningkatan risiko stroke juga memperhitungkan faktor lain seperti kondisi otak, fungsi motorik, faktor risiko kardiovaskular serta kondisi neurotisisme.

Hasil studi ini dilaporkan dalam pertemuan American Stroke Association di New Orleans, AS. Meski begitu peneliti belum mengetahui dengan pasti apa yang terjadi pada orang yang terlalu khawatir hingga memicu stroke.

Umumnya rasa khawatir, gelisah, takut dan perasaan tidak tenteram adalah gejala yang muncul akibat cemas. Sebagian besar orang bisa mentoleransi gejala yang muncul tersebut, namun beberapa orang tidak sehingga mempengaruhi kesehatannya.

Jika seseorang seringkali merasa cemas atau terlalu khawatir maka akan timbul keluhan fisik seperti jantung berdebar-debar atau detaknya jdi abnormal, sakit kepala, memperburuk rasa nyeri yang muncul serta berkeringat.