SENAM merupakan cara terbaik untuk mempertahankan kebugaran. Bagaimana bila ini diterapkan pada bayi?
Senam bayi merupakan bentuk permainan gerakan pada bayi, yang bertujuan untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, serta kemampuan pergerakan bayi secara optimal. Selain itu, juga untuk mengetahui jika terjadi perkembangan yang salah secara dini. Ini merupakan tindakan antisipasi yang tepat untuk penanganan agar bayi tumbuh normal.
”Senam bayi sangat penting karena ini merupakan salah satu usaha untuk mengoptimalisasikan proses tumbuh kembang pada bayi. Segala aspek yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi bisa tercapai dan terpenuhi. Selain itu, dengan senam bayi juga bisa mendorong inteligensi yang kompleks untuk bayi, termasuk belajar mengoordinasi,” ungkap ahli fisioterapi dari Rumah Sakit Adi Husada Undaan Surabaya Ninik Sutini SMPh.
Sementara, menurut Ahli Rehabilitasi Medik RSUPN Cipto Mangunkusumo dr Amendi Nasution SpRM, senam bayi sangat penting untuk menguatkan otot-otot dan juga sendisendi pada bayi sebagai persiapan bayi untuk duduk, berdiri, dan berjalan.
Hal senada diungkapkan seorang penyelenggara pendidikan dan kesehatan sekaligus kepala sekolah Twinkle Star, Lely Tobing, ”Senam bagi bayi sangat penting karena sama halnya dengan orang dewasa yang butuh senam untuk kebugaran tubuh. Begitu juga bagi bayi, dengan senam bayi membuat bayi merasa lebih segar.” Senam bayi sebaiknya dilakukan ketika bayi berumur 3 bulan ke atas, setelah kepala bayi mulai kuat. Saat usia bayi belum mencapai 3 bulan, gerakan- gerakan yang dilakukan bayi lebih kepada gerakan refleks.
”Sehingga kalau belum usia 3 bulan sudah diintervensi dengan gerakan yang dibantu orang lain, maka bisa saja akan terjadi penyimpangan- penyimpangan pada gerakan refleks bayi tersebut,” ung- kap Ninik. Gerakan pada senam bayi juga harus disesuaikan dengan perkembangan motoriknya. Ada tahapan-tahapan penting yang harus diperhatikan pada senam bayi, hal ini sesuai dengan proses tumbuh kembang bayi.
”Ada tiga tahap perkembangan bayi.Tahap pertama usia 3–6 bulan,tahap kedua usia 6–9 bulan, dan tahap ketiga usia 9–12 bulan,” ungkap dr Amendi. Untuk tahap awal, usia 3– 6 bulan, merupakan proses bayi belajar merangkak, dibutuhkan tangan dan kaki yang kuat untuk menopang tubuh bayi ketika merangkak. Senam dengan mengoptimalkan gerakan tangan dan kaki, berfungsi untuk membantu bayi merangkak.
”Tahapan pertama bisa dimulai dengan senam di antara kedua tangan, kedua kaki, dan mata. Dengan fokusnya pada gerakan tangan dan kaki,” ucap Ninik. ”Selain fokus pada gerakan kaki dan tangan, mata bayi juga dirangsang untuk mengikuti pergerakan kedua tangan dan kaki,” ujarnya. Senam bayi bisa dilakukan dengan posisi bayi tengkurap atau telentang.
Untuk posisi bayi tengkurap bisa dengan cara menekan pantat bayi secara halus dan pelan-pelan untuk memperoleh pergerakan panggul yang optimal. Bisa juga dikombinasikan dengan mengangkat kedua kaki sampai lutut bersudut 90 derajat. Hal ini untuk meluaskan pergerakan panggul.
Sementara itu, menurut Lely Tobing, gerakan-gerakan senam bisa dilakukan dengan menarik kaki kiri dan kaki kanan ke depan sehingga bisa membantu saat dia mulai merangkak karena otot-ototnya menjadi lebih lentur dan juga membantu otot-ototnya ketika bergerak. Jika bayi mulai tengkurap, proses tumbuh kembang selanjutnya adalah persiapan untuk duduk, menurut dr Amendi, otot panggul bayi perlu distimulasi agar bayi bisa duduk dengan benar.
Dipandu Tenaga Ahli
SENAM bayi dapat dilakukan oleh orangtua atau orang yang terdekat dengan sang anak. Namun untuk bayi prematur, ahli rehabilitasi medik RSUPN Cipto Mangunkusumo dr Amendi Nasution SpRM menyarankan sebaiknya yang melakukan senam bayi adalah orang yang profesional atau ahli fisioterapi.
”Bukan berarti orangtua tidak boleh. Tetapi memang sebaiknya yang melakukan adalah ahli fisioterapi karena takutnya kalau orangtua langsung yang melakukan, terjadi kesalahan pada gerakan senamnya,” ungkapnya. Menurut dia, senam untuk bayi prematur berbeda dengan senam untuk bayi normal.
”Disesuaikan dengan kondisi bayi,” ujarnya. Hal yang sama juga disarankan oleh ahli fisioterapi dari Rumah Sakit Adi Husada Undaan Surabaya Ninik Sutini SMPh. ”Pada dasarnya kan yang mengetahui perkembangan hari per hari dari si bayi adalah orangtuanya. Dengan begitu jika orangtua ingin melakukan senam bayi tetap harus di bawah pengawasan ahli fisioterapi,” katanya.
Sementara itu durasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan senam untuk bayi prematur seperti yang diungkapkan Ninik adalah 3 kali dalam sehari selama 10 menit. ”Dengan demikian,diharapkan bayi bisa mengejar keterlambatannya, dan nantinya bisa tumbuh kembang seperti layaknya bayi normal,” paparnya.
Dengan panduan dari ahli fisioterapi, senam bayi yang bertujuan untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, serta kemampuan pergerakan bayi secara optimal dapat dicapai dengan sempurna. Sentuhan pada bayi juga mempererat hubungan ibu- anak.
Lakukan oleh Orang Terdekat
GERAKAN pada senam bayi tidak boleh dipaksakan. Sebaiknya, senam dilakukan oleh orang yang sudah dikenal sang bayi. Akan lebih baik jika dilakukan oleh sang bunda.
Pelaksanaan senam bayi jauh lebih mudah karena bayi terbiasa dengan berbagai sentuhan yang dilakukan si ibu terhadap bayinya. Secara psikologis, hal tersebut juga menjadi sarana kedekatan antara anak dan ibu.
”Ketika melakukan senam bayi, si ibu bisa sambil melakukan proses komunikasi dengan anak. Tentunya komunikasi yang dilakukan juga yang sesuai dengan tahap kembang anak. Harapannya, ketika anak sudah besar, dia akan mencari perlindungan di rumah, bukan di luar rumah,” tutur Ninik Sutini.
Sependapat dengan Ninik, Lely Tobing mengatakan, dengan menggerakkan bagian-bagian tubuh si bayi, akan tercipta sebuah hubungan. Ada dialog atau interaksi antara ibu dan anak. Dengan alasan itulah, Lely menyarankan agar gerakan senam bayi dibantu oleh sang ibu. Selain bisa mempererat pola asuh antara ibu dan anak, menurut dia, keuntungan lainnya adalah rasa percaya diri anak bisa lebih dikembangkan.
Sebenarnya senam bayi juga bisa dilakukan dengan bantuan ahli fisioterapi berpengalaman, tapi biasanya ada kendala yang sering dihadapi. Karena yang melakukan senam adalah orang asing, biasanya anak suka terkejut. ”Dibutuhkan waktu agar anak bisa merasa welcome,” ungkap Ninik.
Namun begitu, Ninik mengatakan, ada keuntungan bila senam bayi dilakukan dengan bantuan ahli fisioterapi, yakni membuat anak lebih berani menghadapi orang lain. Anak akan menjadi lebih supel dan mudah bergaul karena sudah terbiasa dengan orang asing. Dengan begitu membuat anak jadi tidak mudah menangis dan rewel.
”Selain itu goal yang ingin dicapai juga bisa tepat. Jadi, kalau ada gerakan-gerakan yang salah bisa segera diatasi,” papar Ninik. Menurut dia, bayi yang mengikuti senam bayi, umumnya perkembangan motoriknya lebih cepat daripada yang tidak pernah melakukan senam bayi.
Manfaat lain dari senam bayi ini, menurut dr Amendi, adalah melancarkan peredaran atau sirkulasi darah, jantung, meningkatkan koordinasi dan keseimbangan serta kewaspadaan. Agar mendapat hasil yang optimal, sebaiknya senam bayi dilakukan rutin setiap pagi dan sore hari dengan durasi sekitar 10-15 menit setiap harinya.
”Tujuannya selain untuk perkembangan saraf motorik dan sensorik, juga untuk kecerdasan majemuk. Selain itu untuk berguna untuk mengoptimalisasikan fungsi pendengaran, penglihatan, dan tumbuh kembang bayi,” kata Ninik. Senam bayi bisa dilakukan bahkan ketika bayi telah berusia tiga tahun. Menurut Lely Tobing, pada usia tersebut anak masih tetap harus dibantu. Lely melihat dari sudut perkembangan bahasa mereka.
Kemampuan menerima perintah dan mengeluarkan apa yang diperintahkan dalam bentuk tindakan masih terbatas. Kosakata serta konsentrasi anak masih terbatas sehingga mereka masih perlu bantuan.
”Misalkan pegang kaki kiri, pegang kaki kanan, tangan kanan diangkat ke atas, perintah-perintah seperti itu belum tentu mereka langsung connect,” contohnya. Dia menambahkan, kadang anak masih bingung antara perintah yang diberikan dengan apa yang harus dilakukan sehingga membutuhkan waktu yang sedikit lama untuk melaksanakan apa yang diperintahkan.
Senam untuk Bayi Prematur
ELIS, 28, sempat khawatir ketika bayinya terlahir prematur, dengan berat sekitar 1.500 gram. Kecemasan semakin menghantui ketika dia mulai membayangkan buah hatinya tidak bisa tumbuh layaknya bayi normal. Ketakutan-ketakutan semacam itu mungkin tidak hanya dirasakan Elis.
Masih banyak Elis-Elis yang lain yang melahirkan bayi prematur dan khawatir akan perkembangan si buah hati. ”Kebetulan saya disarankan oleh pihak rumah sakit untuk melakukan senam bayi, untuk membantu perkembangan si kecil,” ungkapnya. Dengan menggunakan buku panduan mengenai senam bayi, dia mengakui si kecil lebih terbantu dalam proses tumbuh kembang.
Ahli fisioterapi dari Rumah Sakit Adi Husada Undaan Surabaya Ninik Sutini SMPh mengatakan, senam bayi juga bertujuan untuk mengejar keterlambatan bayi yang terlahir prematur. ”Sangat disarankan senam bayi untuk bayi yang terlahir prematur untuk mengejar keterlambatannya. Jika bayi yang lahir prematur tetapi tidak melakukan senam bayi maka bayi tersebut akan berkembang apa adanya.
Hal ini dikarenakan tidak ada stimulasi atau rangsangan dari luar sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai tahap perkembangan seperti bayi normal,” kata Ninik. Namun, Ninik menjelaskan, metode senam untuk bayi prematur sedikit berbeda dengan bayi yang terlahir normal.
”Lebih mengacu pada kemampuan fisik bayi saat itu. Normalnya usia 4 bulan bayi sudah bisa merangkak, tapi kalau bayi prematur belum bisa, paling dia baru bisa miring ke kanan, dan miring ke kiri. Dengan begitu senamnya disesuaikan dengan perkembangan fisik si bayi,” papar Ninik.
Pada tahap ini, lanjut Ninik, hal yang bisa dilakukan adalah dengan menekuk secara perlahan kaki dan tangan bayi agar ototnya kuat sebagai persiapan dia merangkak. ”Yang jelas, metode senamnya diturunkan dari standar tumbuh kembang bayi normal,” ujarnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa dengan senam akan membantu melancarkan peredaran darah, selain itu edaran darah yang ke otak juga akan semakin meningkat dan kemampuan sensorik juga akan terangsang lewat senam bayi.
Karena itu berbagai aspek yang dibutuhkan untuk tahap tumbuh kembangnya, seperti sensorik, motorik dan kognitif akan terangkum semuanya melalui senam bayi.