DETEKSI DINI KELAINAN POSTUR


Usia sekolah merupakan periode pertumbuhan dan perkembangan fisik yang cukup pesat. Selama proses pertumbuhan dan perkembangan fisik, anak-anak rentan untuk menderita cedera. Data Dinas Kesehatan (2009) melaporkan bahwa anak usia 5-14 tahun yang menderita sakit sekitar 23,8%, dimana 60%-nya menderita sakit cukup parah sehingga mengganggu aktivitas sekolah. Gangguan perkembangan dan pertumbuhan pada anak sekolah sangat bervariatif. Salah satunya adalah gangguan pada system otot dan tulang (musculoskeletal). Aktivitas anak di sekolah seperti cara duduk yang tidak benar, beban bawaan yang berlebih menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya gangguan pada system otot dan tulang. Gangguan ini apabila dibiarkan lebih lanjut akan mengakibatkan terjadinya kelainan postur tubuh.
Kelainan postur memiliki dampak yang tidak kecil terhadap banyak aspek kehidupan manusia. Misalnya; adanya gangguan sistemik seperti gangguan pernafasan dan organ internal lainnya, menurunnya tingkat kepercayaan diri anak akibat adanya perubahan fisik secara kosmetik, gangguan keseimbangan, gangguan koordinasi dan ketangkasan gerak dalam aktivitas. Dampak lain dari ganggguan ini adalah munculnya gejala nyeri, cepat lelah, dan ketidaknyamanan dalam melakukan aktivitas sehari-hari yang akan mempengaruhi konsentrasi belajar baik disekolah maupun dirumah. Bahkan keluhan yang dirasakan saat dewasa (usia produktif) adalah manifestasi dari kelainan postur sejak kecil yang berkembang secara progresif.
Penanganan kelainan postur pada anak-anak selama ini kurang mendapat perhatian. Baik dari instansi kesehatan pemerintah, pendidikan bahkan orang tua. Selama ini perhatian penanganan kesehatan anak usia sekolah lebih difokuskan pada kebersihan perorangan dan lingkungan. Dengan mengetahui gangguan postur pada anak usia sekolah, maka langkah-langkah penanganan secara preventif bahkan kuratif dan rehabilitatif dapat dilakukan dengan efektif. Diharapkan dengan kita dapat mengetahui kelainan postur, maka kita dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan dampak dari gangguan postur.