Pengertian Mushroom (Magic Mushroom)


Tahukah Anda apa itu magic mushroom?

Definisi. Jamur ini bukanlah jenis jamur yang biasa kita makan, melainkan jamur yang dapat menimbulkan halusinasi. Sebagian besar jamur halusinogenik tergolong dalam genus Psilocybin. Berdasarkan etimologi, psilocybin berasal dari bahasa Yunani, psilo yang artinya botak, dan cybe yang artinya kepala.Penamaan ini dibuat karena beragam varietas mushroom yang tergolong dalam genus psilocybe memiliki satu kesamaan pada bentuk kepalanya.
 

Sejarah

 Dahulu kala, jamur ini digunakan sebagai sumber inspirasi kesenian batu pada zaman prasejarah di Afrika Utara. Beberapa lukisan batu mesolitik telah diidentifikasi oleh Giorgio Samorini sebagai perwujudan ketuhanan atau ritual (shaman) dari penggunaan mushroom tersebut. Spesies halusinogenik dari psilocybin mushroom juga telah lama digunakan oleh penduduk asli Mesoamerika dalam pertemuan agama, ritual ketuhanan, dan penyembuhan dari masa pre-Columbia hingga saat ini.

Saat ini, mushroom sering disalahgunakan, khususnya oleh para remaja dengan tujuan non-medis agar dapat mengubah suasana hati (mood), mengubah persepsi diri dan atau dunia sekeliling, memperoleh sensasi dan pengalaman “baru” dan “romantis” serta untuk meningkatkan kemampuan fungsi spesifik di bidang sosial dan seksual.

Beberapa fakta:
1.Psilocybin mushroom telah diteliti di seluruh dunia dan diekstraksi ke dalam bentuk obat (Indocybin® Sandoz) dipasarkan dengan tujuan eksperimental dan sebagai agen psikoterapi
2.Psilocybin dipakai sebagai obat untuk mengobati penyakit neurologik dan psikiatrik. Psilocybin dapat digunakan untuk mengobati nyeri kepala kronis unilateral (cluster headache). Beberapa penelitian menyatakan bahwa penggunaan psilocybin menghasilkan efek terapeutik yang lebih cepat dibanding agen serotonergik lainnya dalam pengobatan gangguan obsesif kompulsif.
3.Psilocybin mushroom telah digunakan di beberapa negara di dunia sebagai pengganti methadone untuk terapi pecandu narkotika
4.Psilocybin mushroom tidak menyebabkan keracunan atau ketagihan

Efek

Lembaga Nasional Kesehatan dan Keselamatan Kerja, cabang dari Pusat Kendali Penyakit (CDC), menilai bahwa psilocybin kurang beracun dibanding aspirin dan kafein. Psilocybin juga tidak mengakibatkan ketagihan karena bukan termasuk golongan psychoactive, melainkan psychedelic. Efek intoksikasi dari mushroom yang mengandung psilocybin berlangsung antara dua sampai tujuh jam tergantung dari dosis pemakaian, metode penggunaan, dan metabolisme perorangan.

Umumnya, onset dari magic mushroom di dalam tubuh berkisar antara 10-40 menit ketika dikunyah dan dibiarkan di mulut hingga larut, dan berkisar antara 20-60 menit ketika ditelan dalam keadaan lambung kosong. Sedangkan tubuh akan kembali normal setelah 6-8 jam.
Beberapa efek yang khas dari magic mushroom:
  • Distorsi visual, seolah-olah dinding bernafas dan terjadi pergerakan pada pola yang tenang (khususnya pola garis-garis, kompleks, dan geometris). Pepohonan dan alam raya terlihat seperti mengeluarkan kobaran api atau pusaran air. 
  • Senyum dan tawa yang tidak bisa dikontrol 
  • Terurainya objek yang jauh menjadi garis pembentuknya 
  • Sensitivitas yang meningkat saat menyentuh (khususnya menyentuh benda dengan tekstur yang menarik perhatian dan memiliki politur atau lapisan penutup) 
  • Sensitivitas yang meningkat untuk mengecap, merasakan tekstur dan temperatur yang ada di dalam mulut 
  • Pendengaran menjadi lebih sensitif (mendengarkan musik seperti baru pertama kali mendengarnya) 
  • Halusinasi pendengaran (seolah mendengar suara dengan pitch yang tinggi pada latar belakang, suara logam yang bergema seperti berada dalam terowongan metalik, atau suara patahan) 
  • Perasaan cahaya terang di sekitar yang ekstrim 
  • Tampak visualisasi saat mata tertutup 
  • Perasaan seperti ditekan gaya kinetik yang sangat kuat 
  • Berbicara yang tak tentu arah, kesulitan dalam fokus untuk menjelaskan suatu hal 
Lebih gampangnya, dapat dikatakan bahwa penggunaan mushroom memiliki beberapa efek yang cenderung bersifat positif yakni pemikiran yang dalam, kreatif dan filosofis; ide mudah mengalir; hal-hal atau tugas yang membosankan menjadi lebih menyenangkan dan lucu; perasaan mendapat ilham; pengalaman spiritual yang mengubah hidup; dan keingintahuan yang mendalam.

Mengenai distorsi, selain distorsi ruang, pengguna magic mushroom juga akan mengalami perubahan persepsi terhadap waktu. Waktu terasa berlalu dengan sangat lambat, menit terasa seperti jam. Sehingga gangguan pada pengguna mushroom meliputi area empat dimensi, panjang kali lebar kali tinggi kali waktu, atau lebih sederhananya dimensi ruang dan waktu.


Trend

  Di Indonesia, penggunaan magic mushroom rupanya sudah popular di kalangan muda-mudi, bahkan sampai siswa SMP. Di Jakarta, penyalahgunaan magic mushroom benar-benar dilaran (illegal) dan diawasi dengan ketat mulai dari proses penanaman, pengolahan, pemrosesan, hingga pendistribusian yang bertujuan untuk penelitian. 

Di Bali, anehnya walaupun illegal, magic mushroom dapat ditemukan dengan mudah dan dijual bebas. Kalau Anda berjalan di kawasan Kuta (di beberapa gang, sekitar soto ceker dan nasi pedas yang khas, dekat pasar adat Kuta), Anda akan menemukan warung/toko (atau entah apa namanya, susah menyebutnya) dengan plang bertuliskan <name’s mushroom>, misal Udin’s Mushroom. 

Di sana, Anda akan menemukan mushroom dijual bebas dengan harga per bungkus berkisar antara Rp. 10.000,- s/d 15.000,- saat sedang musim. Adapun bila sedang tidak musim, harganya bisa mencapai Rp. 60.000,- per bungkus.

Idealnya, 1 bungkus dapat “ngangkat” 3 orang. Namun hal itu kembali mengacu kepada hal yang telah saya jabarkan di atas; dosis pemakaian, metode penggunaan, dan metabolisme perorangan.
Anda dapat langsung mengkonsumsi magic mushroom di tempat dengan cara dibuat juice. 

Beberapa orang yang saya wawancara menyatakan kesan yang berbeda seperti rasanya pahit, seperti jus bayam, dan tidak berasa bila dicampur buah lain. Adapun cara mengkonsumsi yang lebih unik adalah mencampurnya dengan nasi goreng atau martabak telur.
Untuk membandingkan data dan teori yang ada, tidak ada salahnya bila Anda melakukan eksperimen terhadap diri sendiri dan peer group untuk membuktikan kenyataannya.
The last but not the least, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan:
  • Jangan pernah mencoba tanpa informed consent, maksudnya bila Anda ingin mencoba, Anda harus mengetahui dasar ilmunya, untuk apa, dan bagaimana resikonya. Anda harus dalam keadaan sadar penuh untuk membuat keputusan
  • Jangan pernah mencoba magic mushroom sendirian, karena dapat menyebabkan paranoid. Magic mushroom akan mengeluarkan semua yang ada di hati Anda. Bila lagi senang luapan euphoria. Bila lagi sedih luapan depresi dan kesedihan. Anda bisa saja melihat wajah Anda sendiri di cermin seperti setan atau bahkan yang paling parah Anda bisa melakukan percobaan bunuh diri. So be careful!!!
  • Be responsible for what you’ve done
Voilà, c’est fini. Vous ne connaîtrez jamais jusqu’a vous les essayez. Bon courage