Jumat, 13 Maret 2009
Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Brimob Watukosek Gempol, Pasuruan mampu menampung 1.750 orang peserta Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) prajabatan Calon Pegawai Negeri (CPNS) (ryo)
Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Pendidikan Dan Pelatihan (Badiklat) Propinsi Jawa Timur Drs Sudjono MM saat membuka Diklat Prajabatan Golongan II angkatan 316, 317, 318 dan 319 di Pusdiklat Brimob Watukosek Gempol Pasuruan, Jumat (13/3)
Dikatakannya, Pusdiklat Brimob merupakan tempat pendidikan dan pelatihan para calon anggota Polisi, tetapi saat ini bisa digunakan untuk prajabatan bagi CPNS yang akan diangkat menjadi PNS. Tempat ini letaknya sangat strategis di tepi jalan antara Watukosek Gempol Pasuruan-Mojosari Mojokerto. Selaian itu dengan lingkungan yang baik serta mempunyai fasilitas lengkap maka sangat cocok sebagai tempat pendidikan.
Fasilitas yang tersedia di Pusdiklat ini adalah tempat ibadah, seperti Masjid, Gereja, Pure dan Wihara. Fasilitas lainnya tempat belajar, penginapan lengkap dengan kamar mandi, ruang makan dan tempat mengajar. Di sini juga dilengkapi sarana olahraga, yakni lapangan sepakbola, lapangan tenis dan kolam renang. Tempat-tempat tersebut bisa digunakan bagi peserta prajabatan selama dalam pendidikan.
Tempat pendidikan ini memang cukup bagus dan mempunyai daya tampung yang begitu banyak, maka diharapkan bisa membantu Badan Diklat Jatim untuk menyelesaikan peserta Diklat CPNS yang saat ini jumlahnya masih sekitar 20-25 ribu orang.
Sudjono berpesan pada peserta diklat di era reformasi ini seorang aparatur harus mempunyai pola pikir, pola sikap dan jiwa pelayan. Dulu memang aparatur minta dilayani tetapi sekarang harus berubah menjadi pelayan yang setia kepada masyarakat yang membutuhkan. Hal-hal tersebut akan diajarkan oleh widyaswara dalam diklat selama 16 hari.
Ia juga menekankan, diklat dikatakan sukses jika menguasai tiga dimensi dasar yakni keimanan, kepemimpinan dan kedisiplinan.
Peserta pendidikan sebagai calon pelayan masyarakat yang baik harus mempunyai jiwa keimanan yang kuat dan selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan menjalankan perintah dan menjahui larangan-larangan agama yang di anutnya. Ini merupakan salah satu cermin bahwa umat manusia sebagai makluk yang taat kepada sang penciptanya.
Seorang aparatur sejak dini harus mempunyai jiwa kedisiplinan yang tinggi dan melekat pada jiwa pelayan masyarakat, apalagi peserta diklat ini golongan dua yang tugasnya sebagai ujung tombak pelayan masyarakat harus disiplin dan patuh terhadap peraturan pemerintah.
Pesan dan bekal lainnya adalah peserta sebagai pelayan dan abdi masyarakat dalam tindakan sehari-hari harus rasional yang baik, karena dengan tingkah laku yang baik maka akan menjadi contoh di lingkungan kerjanya, lingkungan keluarga dan masyarkat sekitarnya.
Tujuan diklat ini untuk meningkatkan keahlian dan sikap untuk dapat pelaksankan tugas secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika PNS yang sesuai dengan kebutuhan instansinya.
Sasaran diklat yakni terwujudnya PNS yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan persyaratan pengangkatan menjadi PNS golongan dua.
. Diklat golongan II ini berlangsung selama 16 hari diikuti 349 orang CPNS dari Kabupaten Sidoarjo, Tulungagung, Jember, Situbondo, Bondowoso, dan Pasuruan. Peserta diklat kebanyakan dari kalangan tenaga guru Sekolah Dasar, Guru TK, perawat kesehatan, tenaga medis, bidan, mantri kesehatan dan petugas kebersihan.