Lupus adalah sebutan umum dari suatu kelainan yang disebut sebagai Lupus Erythematosus, merupakan penyakit yang muncul akibat kelainan fungsi sistem kekebalan tubuh. Dalam tubuh seseorang terdapat antibodi yang berfungsi menyerang sumber penyakit yang akan masuk dalam tubuh. Uniknya, pada penderita Lupus ini, antibodi yang terbentuk dalam ilnya antibodi justru menyerang sel-sel jaringan organ tubuh yang sehat. Kelainan ini disebut autoimunitas.
Penyakit LUPUS, HIV (AIDS) dan Ketidak Normalan Sistem Kekebalan Lainnya
Antibodi yang berlebihan ini, bisa masuk ke seluruh jaringan dengan dua cara yaitu : pertama, antibodi aneh ini bisa langsung menyerang jaringan sel tubuh, seperti pada sel-sel darah merah yang menyebabkan selnya akan imun. Gabungan antibodi dan antigen mengalir bersama darah, sampai tersangkut di pembuluh darah kapiler yang akan menimbulkan peradangan.
Penyakit HIV adalah kependekan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus tersebut seperti namanya menyebabkan kemerosotan dalam sistem kekebalan manusia. Seseorang dapat dites positif terjangkit HIV namun tidak menunjukkan gejala-gejala kemerosotan hingga bertahun-tahun. Seseorang yang positif HIV dan yang mempunyai Infeksi oportunistik (sesuatu yang tidak mungkin ada bila HIV tidak ada), atau seseorang yang memiliki sel darah penolong T kurang dari 200 dikategorikan memiliki Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS).
Terdapat 2 macam virus H1V: Tipe1, yang umum dijumpai di Amerika Serikat, dan Tipe 2, yang, umum dijumpai di Eropa. Keduanya dapat menyebabkan AIDS. AIDS mengancam jiwa bila sel penolong T melemah atau. dirusak oleh virus HIV. Sel T sendiri membantu pembentukan antibodi-antibodi yang melawan infeksi dalam darah. Alamiah sel T yang normal, berkisar antara 600 hingga 1.000.
Terdapat 2 macam virus H1V: Tipe1, yang umum dijumpai di Amerika Serikat, dan Tipe 2, yang, umum dijumpai di Eropa. Keduanya dapat menyebabkan AIDS. AIDS mengancam jiwa bila sel penolong T melemah atau. dirusak oleh virus HIV. Sel T sendiri membantu pembentukan antibodi-antibodi yang melawan infeksi dalam darah. Alamiah sel T yang normal, berkisar antara 600 hingga 1.000.
Satu-satunya cara untuk memastikan apakah seseorang terinfeksi virus HIV atau mengidap AIDS adalah melalui tes darah. Gejala-gejala dari penyakit ini begitu acak dan berbeda pada tiap orang. Namun antara lain tanda-tanda dan gejala-gejala AIDS yang umum antara lain turunnya berat badan secara drastis, batuk keringat demam berkepanjangan, berkeringat di malam hari, kelenjar getah bening yang membengkak, diare kronis, bercak putih pada bagian mulut, radang paru-paru, hilangnya ingatan, lesi pada kulit dan depresi.
Dr. Neil Solomon tidak hanya menerima laporan tentang bagaimana noni telah membantu mengurangi gejala negatif yang dialami oleh penderita AIDS seperti masalah pemafasan dan ketidaknormalan pencemaan, namun Dr. Neil Solomon Juga telah mendapatkan informasi dari para individu yang mengindikasikan peningkatan sel T yang signifikan setelah meminum tahitian noni . Beberapa percaya dalam kasus noni dan AIDS ini terdapat hubungan yang sangat kuat dan sinergis antara kandungan nutrasetikal dalam noni dan perbaikan pada selsel yang berhubungan dalam penyakil itu – sel T. Dalam teori ini, ketika nutrasetikal dalam noni saling dikombinasikan secara unik maka akan terjadi peremajaan sel. Bila sel T mampu diremajakan lagi dan tersedia dalam jumlah yang banyak maka tubuh akan mampu menghalau penyakit dan menjaga fungsinya.
Terdapat masalah-masalah pada sistem kekebalan tubuh lainnya yang tidak berhubungan dengan HIV. Sebagai contoh, Myasthenia Gravis dan penyakit Addison dimana keduanya adalah ketidaknormalan yang terjadi di dalam tubuh dimana sistem kekebalan menyerang tubuh sendiri. Pada Myasthenia Gravis, tubuh menciptakan antibody – antibodi yang melawan sendiri penerima asetitkolin yang terdapat pada otot-otot syaraf. Akibatnya terjadi kelemahan otot dan kelelahan.
Penyakit Addison muncul di saat sistem kekebalan menyerang kelenjar adrenal Yang merupakan tempat dimana beberapa hormon tubuh di Produksi. Tanpa adanya produksi hormon-hormon tersebut maka tubuh tidak akan tumbuh sebagaimana mestinya, seseorang akan mengalami kelelahan yang kronis dan makin memburuk, tekanan darah yang mudah turun, dan akan mudah sekali terkena penyakit lain seperti flu.
Dengan berbagai macam kelainan sistem kekebalan tubuh tersebut, Dr. Neil Solomon percaya tahitian noni dapat membantu dengan berbagai cara. Pertama, tahitian noni dapat membantu dalam hat pencegahan. Bila sistem kekebalan tubuh anda tidak berfungsi secara benar, maka seseorang perlu berhati-hati untuk tidak tertular penyakit umum lainnya agar tidak meledak menjadi penyakit yang berat. Noni mengatur seluruh sistem kekebalan tubuh dan membantu mempertahankan kesehatan yang optimal Banyak orang yang melaporkan bahwa mereka memilih noni di saat bepergian, dimana pertahanan tubuh sedang rendah. Pejuang-pejuang kuno dari Polynesia biasanya menggunakan buah noni untuk menjaga stamina dan kekuatan oldeka pada waktu mereka bepergian dari satu pulau ke pulau Iainnya.
Cara lain dimana noni mampu menolong kelainan pada sistem kekebalan tubuh adalah melalui mekanisme pembentukan selular yang ditunjang oleh kandungan nutrasetikal dalam noni. Beberapa dokterpercaya batlwa kandungan nutrasetikal dalam noni dapat memmbantu mcmbangkitkan organ-organ yang telah diserang oleh sistem kekebalan tubuh yang abnormal.
Mendiang Dr. Mona Harrison, seorang lulusan Harvard yang telah mempelajari dalam menggunakan tahitian noni dalam praktek medisnya, mengemukakan teori bahwa noni berperan dalam merangsang beberapa kelenjar pada sistem endokrin sehingga meningkatkan produksi harmon yang lebih baik dan meningkatkan keseimbangan tubuh.
Dalam penelitian Dr. Neil Solomon, dari 162 orang yang positif HIV dan mengkonsumsi tahitian noni , 55% di antaranya melaporkan hasil yang baik. Demlkian juga Dr. Neil Solomon menemukan dari 4.036 orang yang mengkonsumsi noni untuk membantu permasalahan imunitas mereka, 79% di antaranya memperlihatkan adanya penurunan terhadap gejala-gejala yang negatif.
Penyakit Addison muncul di saat sistem kekebalan menyerang kelenjar adrenal Yang merupakan tempat dimana beberapa hormon tubuh di Produksi. Tanpa adanya produksi hormon-hormon tersebut maka tubuh tidak akan tumbuh sebagaimana mestinya, seseorang akan mengalami kelelahan yang kronis dan makin memburuk, tekanan darah yang mudah turun, dan akan mudah sekali terkena penyakit lain seperti flu.
Dengan berbagai macam kelainan sistem kekebalan tubuh tersebut, Dr. Neil Solomon percaya tahitian noni dapat membantu dengan berbagai cara. Pertama, tahitian noni dapat membantu dalam hat pencegahan. Bila sistem kekebalan tubuh anda tidak berfungsi secara benar, maka seseorang perlu berhati-hati untuk tidak tertular penyakit umum lainnya agar tidak meledak menjadi penyakit yang berat. Noni mengatur seluruh sistem kekebalan tubuh dan membantu mempertahankan kesehatan yang optimal Banyak orang yang melaporkan bahwa mereka memilih noni di saat bepergian, dimana pertahanan tubuh sedang rendah. Pejuang-pejuang kuno dari Polynesia biasanya menggunakan buah noni untuk menjaga stamina dan kekuatan oldeka pada waktu mereka bepergian dari satu pulau ke pulau Iainnya.
Cara lain dimana noni mampu menolong kelainan pada sistem kekebalan tubuh adalah melalui mekanisme pembentukan selular yang ditunjang oleh kandungan nutrasetikal dalam noni. Beberapa dokterpercaya batlwa kandungan nutrasetikal dalam noni dapat memmbantu mcmbangkitkan organ-organ yang telah diserang oleh sistem kekebalan tubuh yang abnormal.
Mendiang Dr. Mona Harrison, seorang lulusan Harvard yang telah mempelajari dalam menggunakan tahitian noni dalam praktek medisnya, mengemukakan teori bahwa noni berperan dalam merangsang beberapa kelenjar pada sistem endokrin sehingga meningkatkan produksi harmon yang lebih baik dan meningkatkan keseimbangan tubuh.
Dalam penelitian Dr. Neil Solomon, dari 162 orang yang positif HIV dan mengkonsumsi tahitian noni , 55% di antaranya melaporkan hasil yang baik. Demlkian juga Dr. Neil Solomon menemukan dari 4.036 orang yang mengkonsumsi noni untuk membantu permasalahan imunitas mereka, 79% di antaranya memperlihatkan adanya penurunan terhadap gejala-gejala yang negatif.
Dosis penggunaan Noni: jumlah konsumsi rata-rata dari 55% responden yang mengalami kemajuan kesehatan yang positif untuk HIV adalah 105 cc setiap hari. Sedangkan 79% dari mereka yang secara rata-rata mengkonsumsi 105 cc jsetiap hari melaporkan hasH yang positif atas permasalahan imunitas mereka.